Rumor 01 November 2012 Cetak
Kamis, 01 November 2012 01:21

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2012 PT Panin Insurance Tbk (PNIN) yang dipublikasikan Rabu 31 Oktober 2012 sore kemarin, PNIN membukukan laba bersih yang naik cukup signifikan.

Laba bersih PNIN meningkat hampir 25% di bandingkan periode yang sama pada tahun 2011, dari Rp498,86 miliar menjadi Rp614,58 miliar. Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan perseroan selama kuartal III 2012 ini yang naik mencapai Rp2,74 triliun.

Meskipun beban PNIN juga ikut naik, namun kenaikan yang tidak terlalu besar membuat PNIN masih bisa membukukan laba sebelum pajak yang mencapai hampir Rp1 triliun, atau tepatnya Rp 988,91 miliar.

Menurut salah seorang analis pasar modal, dengan laba bersih yang mencapai Rp614.58 miliar menjadikan PNIN sebagai salah satu saham termurah di sektor asuransi.

Hitung-hitungan analis tersebut adalah sebagai berikut: Dengan laba sebesar Rp614,58 miliar dan saham beredar yang hanya sebanyak 4,1 miliar lembar, earning per share (EPS) disetahunkan PNIN mencapai Rp200 per lembar saham.

Padahal harga saham PNIN pada penutupan perdagangan kemarin (31/10/12) hanya sebesar Rp540, yang artinya PER (Price to Earning Ratio) PNIN hanya 2,7 X. Hal ini jika dibandingkan dengan PT Lippo General Insurance (LPGI) yang PER nya mencapai 7.77 X, atau dengan PER rata-rata di sektor asuransi yang sekitar 6 X, maka PNIN masih bisa dikatakan sangat murah.

Berdasarkan hitung-hitungan ini, maka sangat wajar jika PNIN masih dikatakan murah dan dapat diakumulasi. PNIN paling tidak berpeluang untuk naik menuju harga Rp800 per lembar sahamnya.