Rumor 18 Juli 2012 Cetak
Rabu, 18 Juli 2012 01:34

PT Arthavest Tbk. (ARTA) dikabarkan akan mengalihkan kegiatan bisnis utamanya dari perusahaan penyedia jasa keuangan menjadi perusahaan penyedia jasa perhotelan.

Keseriusan pihak korporasi ditunjukkan dengan mulai menjual aset-asetnya di bidang sekuritas. Berita terhangat dari dalam perusahaan menyebutkan bahwa salah satu pemegang saham mayoritas ARTA akan menurunkan modal kerja sebesar lebih dari Rp 10 miliar. Dengan demikian pihak manajemen akan lebih cepat merealisasikan rencana perusahaan ini.

Menurut pihak manajemen, dalam waktu dekat ini perusahaan akan merenovasi Hotel Redtop yang baru-baru ini dibeli oleh perusahaan dan akan mengembangkan salah satu convention center yang telah dimilikinya.

Salah satu sumber mengatakan, pendapatan tahun ini ditargetkan meningkat sekitar 176% dibandingkan pendapatan tahun lalu. Pihak manajemen berani menargetkan kenaikan yang spektakuler ini, karena penghasilan dari bisnis perhotelan dinilai akan lebih stabil jika dibandingkan dengan penghasilan dari bisnis jasa keuangan.

Ke depannya harga saham ARTA diprediksi oleh para pengamat akan mencapai Rp 800 per lembar. Pada perdagangan kemarin ARTA ditutup menguat ke level Rp 530 per lembar atau mencatat kenaikan sebesar 55 poin (+11.58%)

 

Beredar kabar saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) akan dikerek menembus level Rp 2.500 dalam jangka pendek, seiring rencana IPO saham anak usaha dalam waktu dekat.

Menurut salah satu pelaku pasar, emiten berkode BMTR itu juga punya beberapa momentum yang bisa membantu penguatan harga sahamnya, yaitu proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan 2012 dan rencana pembelian kembali saham di pasar.

"Rencananya buyback saham sekitar 10%," bisik si pelaku pasar tersebut