Ulasan Pasar
Kamis (23/03/17) PDF Cetak E-mail
Kamis, 23 Maret 2017 07:42

ANALIS BICARA: Fundamental Ekonomi Membaik, Indeks Menuju 6.000 Makin Kuat

Bisnis.com, Jakarta- Hiruk-pikuk suasana politik mendekati Pilkada putaran kedua yang akan digelar kurang dari sebulan lagi, masih saja mewarnai pasar Indonesia. Masing-masing pasangan calon terus berupaya mendapat simpati dari warga Jakarta serta partai-partai politik pendukungnya untuk memperbesar perolehan suara yang nantinya akan digelar 19 April 2017.

Berdasarkan riset yang dilakukan PT Bahana Sekuritas, pasangan calon no.2 diperkirakan mungkin mengantongi perolehan suara sebesar 49,4% yang berasal dari partai politik pendukung yakni PDI-P, Golkar, Nasdem dan Hanura sekitar 24,7%, pemilih diluar partai politik diperkirakan menyumbang suara sekitar 22,8%, sedangkan kisaran pemilih yang masih mungkin mengubah pilihannya mencapai 1,9%.

Sementara itu, pasangan calon no.3, diperkirakan akan mendapat dukungan suara sekitar 50,6%, terutama didukung oleh suara dari luar partai politik pendukung yang mungkin mencapai 28,8%, sedangkan sumbangan dari partai politik pendukungnya seperti Gerindra dan PKS diperkirakan hanya sebesar 16,5%, sumbangan dari suara pemilih yang masih mungkin mengubah pilihannya diperkirakan mencapai 5,3%.

Kami melihat siapapun yang akan memenangkan Pilkada putaran kedua ini, roda kehidupan Jakarta tetap akan berjalan dengan berbagai keramaian suasana politik yang membayangi perekonomian dan kompromi akan tetap menjadi esensi berpolitik.

Perusahaan Sekuritas pelat merah ini meyakini, keriuhan politik di ibu kota negara terbesar se-Asia Tenggara ini, tidak terlalu mempengaruhi pergerakan pasar khususnya indeks harga saham gabungan (IHSG), pasalnya fundamental ekonomi Indonesia semakin kuat. Sehingga Bahana meyakini perkiraan indeks mencapai level 6.000 pada akhir tahun ini semakin kuat dan bahkan level tersebut bisa terjadi sebelum akhir tahun ini, bila pemerintah mempercepat belanja untuk infrastruktur. Saat ini indeks bergerak dikisaran 5.555.

Lihat saja ada beberapa katalis yang mendukungnya seperti kemungkinan Indonesia mendapatkan rating investment grade dari lembaga pemeringkat Standard & Poors, setelah kemarin perwakilan S&P menemui Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta untuk membicarakan kembali masalah fiskal, pajak dan anggaran Indonesia. Dalam beberapa hari kedepan, S&P juga akan berbicara dengan kebijakan moneter Bank Indonesia serta dengan Menteri Keuangan. S&P mengunjungi Indonesia untuk melakukan update rating yang akan dilakukan pada Juni mendatang.

Stabilnya nilai tukar terhadap dolar dalam beberapa bulan terakhir ini, meski the Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25% pada bulan ini, ternyata tidak terlalu mempengaruhi perekonomian Indonesia. Masih positifnya harga komoditas global menjadi penolong untuk meningkatkan pendapatan petani, yang pada akhirnya hal ini akan memberi support bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan Bahana sekitar 5,3% pada tahun ini, ditengah-tengah inflasi yang diperkirakan masih akan berada dikisaran 4%, meski ada tekanan harga.

Sementara itu, neraca transaksi berjalan diperkirakan defisit sekitar 2,1% pada akhir tahun dan cadangan devisa Indonesia masih akan stabil kuat dikisaran US$ 120 miliar. Dengan berbagai faktor pendukung yang memberi support bagi perekonomian Indonesia pada tahun ini, beberapa saham emiten yang masih layak dikoleksi rekomendasi dari Bahana Sekuritas diantaranya saham otomotif seperti Astra International (ASII), saham komoditas diantaranya United Tractor (UNTR), AKR Corporindo (AKRA), saham retail termasuk Mitra Adiperkasa (MAPI) dan saham konstruksi seperti Adhi Karya (ADHI).

 

*Harry Su

Kepala Riset dan Strategis Bahana Sekuritas Harry Su.

 
Rabu (22/03/17) PDF Cetak E-mail
Rabu, 22 Maret 2017 01:17

 

SAMUEL SEKURITAS: Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Flat

 

Bisnis.com, JAKARTA-- Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (22/3/2017) bergerak flat seiring dengan minimnya sentimen.

Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan bursa AS berakhir ditutup melemah setelah sektor perbankan tertekan turunnya yield US Treasury yang berpotensi menurunkan suku bunga kredit.  Hal ini sejalan dengan rencana kenaikan suku bunga AS yang lebih konservatif dari perkiraan sebelumnya.

Disisi lain, adanya kekhawatiran investor bahwa Presiden AS, Donald Trump akan berjuang untuk menerapkan janji pemotongan pajak. Namun, investor juga masih menunggu hasil pengambilan suara terkait kebijakan Trump di bidang kesehatan.

Sementara itu, Bursa Eropa menguat, ditopang oleh penguatan saham perusahaan perbankan sejalan dengan naiknya imbal hasil obligasi.

Dari kawasan Asia, sentimen diwarnai oleh China yang mengharapkan langkah positif untuk mengikutsertakan Australia dalam inisiatif New Silk Road.  Hal ini membuka peluang adanya  belanja infrastruktur besar-besaran di China untuk menghubungkan China ke Asia dan wilayah lain.

“IHSG hari ini cenderung bergerak flat ditengah minimnya sentiment penggerak. Di domestik saat ini tengah fokus terhadap Paket kebijakan XV yang berkaitan dengan penyediaan jasa logistik, yang harus diundur pengesahannya,” papar tim dalam riset tertulis.

Highlights

  • BBTN: Kegiatan operasional dibatasi
  • JSMR: Siapkan 15 ruas prakarsa
  • KAEF: Kerja sama dengan RS SSMH; laba bersih sedikit naik
  • BNGA: Meningkatkan bisnis EDC dan e-commerce
  • Batubara: Tren harga batubara masih terjaga
  • RIMO: Beralih ke bisnis properti
  • TPIA: Akan bangun kompleks petrokimia kedua US$ 5 miliar, menargetkan pertumbuhan pendapatan 2017 sebesar 21-26%
  • JPFA: Akan refinancing hutang 225 juta dolar AS
 
Senin (20/03/17) PDF Cetak E-mail
Senin, 20 Maret 2017 02:23
Market Brief: Hasil G-20 Tekan Bursa Asia, Berpotensi Ganjal Laju IHSG


(Detik)
Ipotnews - Awali pekan ini, Senin (20/3), bursa saham Asia dibuka di zona merah tertekan hasil pertemuan dua hari menteri keuangan G-20 di Jerman, yang gagal menyepakati untuk mempertahankan keterbukaan dan kebebasan perdagangan global.

Perdagangan saham hari ini, dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,27 persen, terbebani penurunan indeks di semua sektor. Pergerakan indeks berlanjut melemah, turun 0,31% (-17,85 poin) ke level 5.781,80 pada pukul 8:WIB.

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang turun 0,35% (-68,55 poin) menjadi 19.521,59, setelah dibuka di posisi yang sama tertekan penguatan yen yang berdampak pada harga saham-saham eksportir. Indeks Kospi dibuka anjlok 0,41% terbebani rilis laju indeks harga produsen yang terscepat dalam lima taahun terakhir, dan bergerak turun menjadi 0,55% ke posisi 2.152,71.

Berusaha melawan tekanan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik tipis 0,01% di posisi 24.312,57 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China dibuka menguat 0,19% menjadi 3.243,44.

Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dihadapkan pada tekanan penurunan  indeks saham dan penurunan harga minyak pada pembukaan bursa Asia, setelah berhasil menyentuh level tertinggi intraday dan ditutup di zona hijau pada akhir pekan lalu. Sejumlah analis memprakirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi mengalami kenaikan, dengan didukung capital inflow, namun berpeluang mengalami koreksi tanpa dukungan sentimen positif. Secara teknikal, sejumlah indikator menunjukkkan pergerakan indeks yaang sudah memasuki area overbought, cenderung bearish.

Tim Riset Indo Premier berpendapat, masih kuatnya sentimen dalam negeri pasca penetapan suku bunga yang sesuai prediksi, serta harga komoditas yang cukup stabil diprediksi menjadi sentimen positif indeks hari ini. Namun bervariasinya bursa saham Wall Street diperkirakan akan mempengaruhi laju indeks. IHSG diprediksi bergerak melemah terbatas dengan target support di level 5.520 sedangkan resist pada level 5.560.

Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain: BNGA [BNGA 1,030 0 (+0,0%)] (Spec Buy, TP: Rp1.060, Support: Rp1.000), SIMP [SIMP 580 -10 (-1,7%)] (Spec Buy, TP: Rp605, Support: Rp575), GJTL [GJTL 1,200 10 (+0,8%)] (Spec Buy, TP: Rp1.235, Support: Rp1.145), HRUM [HRUM 2,360 40 (+1,7%)] (Spec Buy, TP: Rp2.360, Support: Rp2.280).

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup cenderung turun tipis, dengan hanya menyisakan indeks Nasdaq Composite di zona hijau, ditopang penguatan saham Adobe. Indeks sektor perbankan dan perawatan kesehatan melemah. Rilis data produksi industri AS pada Februari tidak berubah, setelah penurunan 0,1 persen pada Januari. Sementara data output manufaktur periode Februari naik 0,5 persen, peningkatan bulanan keenam berturut-turut. Indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan periode Maret naik menjadi 97,6 dari 96,3 pada Februari.

Dow Jones Industrial Average melemah 0,10% (-19,93 poin) di posisi 20.914,62. 
S&P 500 turun 0,13% (-3,13 poin) menjadi 2.378,25. 
Nasdaq Composite naik tipis 0,01% (0,24 poin) ke level 5.901.


Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange naik 0,47% menjadi US$25,62.

Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu ditutup menguat, setelah sempat menembus rekor tertinggi pada sesi sebelumnya. Indeks European Stoxx 600, naik 0,16% dengan mencatatkan sebagian besar sektor di teritori positif, dipimpin kenaikan indeks sektor telekomuunikasi. Investor menunggu kabar positif dari pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 di Jerman, serta pertemuan pertama Kanselir Jerman dan Presiden AS di Washington. Rilis data perdagangan zona euro periode Januari mengalami defisit untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

FTSE 100 London naik 0,12% (9,01 poin) menjadi 7.424,96.
DAX 30 Frankfurt menguat 0,10% (12,06 poin) di posisi 12.095,24.
CAC 40 Paris melaju 0,32% ( 15,86 poin) ke level 5.029,24.

Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, akhir pekan lalu melanjutkan tren penurunan pasca keputusan kenaikan suku bunga The Fed, yang diiringi sinyal kenaikan suku bunga menjadi sekitar 1,4 persen dalam dua kali kenaikan hingga akhir.  Euro melemah, menyikapi hasil polling pemilian presiden Perancis yang condong mendukung Marine Le Pen yang nati Uni Eropa.  Indeks dolar AS, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju turun 0,10 persen menjadi 100,260, turun mendekati 1 persen selama sepekan terakhir, atau 1,2 persen sejak The Fed menaikkan suku bunga padda Rabu lalu.

Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.0738

-0.0028

-0.26%

Poundsterling (GBP-USD)

1.2396

0.0036

+0.29%

Yen (USD-JPY)

112.7000

-0.6100

-0.54%

Yuan (USD-CNY)

6.9034

0.0054

+0.08%

Rupiah (USD-IDR)

13,345.0000

-1.5000

-0.01%

Sumber : Bloomberg.com,17/3 /2017 (ET)

Komoditas

Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges akhir pekan lalu ditutup menguat tipis, ditopang pelemahan indeks dolar. Namun secara keseluruhan harga minyak melorot hampir 10 persen dalam sepekan terakhir, tertekan kehawatiran akan persediaan minyak AS yang terus meningkat,  sehingga dapat mempengaruhi kesepakatan OPEC untuk membatasi produksi minyaknya. Lembaga riset minyak, Baker Hughes menyatakan potensi kenaikan produksi minyak di AS berlanjut, dengan penambahan operasi pengeboran minyak AS, sebanyak 14 rig selama sepekan.

Harga minyak WTI untuk pengiriman April, naik 3 sen menjadi USD48,78 per barel.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Mei, naik 3 sen menjadi USD51,77 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu, juga ditutup menguat, para investor melakukan penyesuaian posisi sebelum akhir pekan. Laju harga emas sedikit tertahan oleh rilis data industri manufaktur AS yang memperlihatkan perbaikan. Nvestor menunggu hasil pertemuan para menteri keuangan G-20 di Jerman, terkait sikap  mereka terhadap upaya proteksionistik dalam kebijakan ekonomi AS.

Harga emas untuk pengiriman April naik US$3,1 (0,25%) menjadi US$1.230,20 per ounce
Harga emas di pasar spot nak 0,26% menjadi US$1.229 per ounce
(AFP, CNBC, Reuters)

 
15 Agustus 2016 PDF Cetak E-mail
Senin, 15 Agustus 2016 01:46

PT Indo Premiers Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (15/8/2016) berpeluang menguat dengan target penguatan indeks di level 5.415.

Riset Indo Premier Securities memprediksi IHSG pada hari ini ada di lebel 5.335-5.415. Indeks untuk ke empat kalinya berturut-turut ditutup melemah, namun dengan volume yang jauh berkurang di bawah VMA5, stochastic memasuki area netral sedangkan MACD positif.

“Target penguatan indeks pada level 5.415 kemudian 5.460 dengan support di 5.335 dan 5.300,” papar riset tersebut, Senin (15/8/2016).

Rekomendasi saham hari ini a.l:

PGAS (3.130)

Rekomendasi: Spec Buy

---Candle bertahan di atas fibo 38,20% dan membentuk pola harami cross yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral mendekati oversold dan MACD positif. Target kenaikan harga pada level 3.180 kemudian 3.240 dengan support di 3.080, cut loss jika break 3.030.

BBRI (11.950)

Rekomendasi: Spec Buy

---Candle tutup di atas EMA5,10 dan membentuk pola white opening marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral sedangkan MACD positif. Target kenaikan harga berada pada level 12.150 kemudian 12.350 dengan support di 11.750, cut loss jika break 11.550.

AISA (1.975)

Rekomendasi: Spec Buy

---Candle tutup di atas EMA5,10 dan membentuk pola long white marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral sedangkan MACD positif. Target kenaikan harga berada pada level 2.015 kemudian 2.055 dengan support 1.935, cut loss jika break 1.865.

 

sumber: bisnis.com

 
15 JULI 2016 PDF Cetak E-mail
Jumat, 15 Juli 2016 01:49

Jelang akhir pekan (15/7), bursa saham Asia dibuka menguat melanjutkan tren kenaikan di bursa saham Eropa dan AS, di tengah rebound harga minyak dunia. Pasar menunggu rilis sejumlah data ekonomi China.

Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan indeks ASX 200 Australia di zona hijau, naik 0,41% didorong kenaikan harga saham emiten keuangan, energi, dan pertambangan dasar. Penguatan indeks sedikti mereda menjadi 0,35% (18,79 poin) ke level 5.430,40 padda pukul 8:15 WIB.

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225 Jepang  melaju 0,60% (98,00 poin) ke posisi 16.483,89, setelah dibuka dengan mencatatkan kenaikan 0,8%. Penguatan  indeks ditopang oleh penguatan harga saham-saham emiten eksportir seiring dengan melemahhnya nilai tukar yen terhadap dolar AS.

Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka menguat 0,54%, dan berlanjut naik 0,33% menjadi 2.015,42. Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menguat 0,13% ke posisi 21.589,08. Indeks Shanghai Composite, China naik 0,09% menjadi 3.056,68.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dihadapkan pada tren penguatan indeks global, setelah kemarin gagal melanjutkan reli beberapa hari sebelumnya dan terbenam di zona merah dilanda profit taking. Sejumlah analis memperkirakan, indeks akan berbalik arah melanjutkan pola penguatan ditopang aksi beli asing memanfaatkan koreksi pasar. Namun tekanan jual berpotensi berlanjut jika indeks gagal mempertahankan level psikologis.

Tim Riset Indo Premier berpendapat, bervariasinya bursa saham Wall Street seiring dengan naiknya harga minyak dunia diprediksi menjadi sentimen positif bagi indeks. Di sisi lain, pengumuman neraca perdagangan hari ini yang diperkirakan turun diprediksi menjadi katalis negatif. IHSG diprediksi bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah terbatas di rentang support 5.040 dan resistance 5.125.

Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain: INCO [INCO 2,310 -100 (-4,1%)] (Sell, Resist: Rp2.390, Support: Rp2.240), CTRP [CTRP 615 20 (+3,4%)] (Buy, TP: Rp635, Support: Rp595), KLBF [KLBF 1,570 -20 (-1,3%)] (Sell, Resist: Rp1.600, Support: Rp1.540), ITMG [ITMG 10,250 -400 (-3,8%)] (Sell, Resist: Rp10.650, Support: Rp9.850).

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup menguat, mendorong sejumlah indeks saham utama untk mencatatkan rekor baru, terangkat oleh lonjakan aset dari JPMorgan Chase dan laba sejumlah emiten keuangan, di tengah harapan untuk stimulus lebih lanjut dari bank-bank sentral. Pasar mengabaikan keputusan bank sentral Inggris yang mempertahankan suku bunga di level 0,50%, kendati pasar mengekspektasikan penurunan menjadi 0,25%. Rebound harga minyak ikut mendongkrak indeks.

Dow Jones Industrial Average melaju 0,73% (134,29 poin) menjadi 18.506,41.
S&P 500 menguat 0,53% (11,32 poin) ke level 2.163,75.
Nasdaq Composite naik 0,57% (28,33 poin) di posisi 5.034,06.

Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange turun 0,47% menjadi US$25,19.

Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir bervariasi cenderung menguat, didorong laporan keuangan emiten yang lebih baik dari estimasi. Namun bursa saham Inggris melemah setelah Bank of England menahan diri dari pemangkasan suku bunga acuan dengan alassan mencegah pemburukan ekonomi akibat Brexit. Sebanyak 16 dari 19 kelompok industri menguat dipimpin oleh saham-saham perbankan dan otomotif.

FTSE 100 London turun 0,24% (-15,93 poin) menjadi 6.654,47.
DAX 30 Frankfurt naik 1,39% (137,59 poin) ke level 10.068,30.
CAC 40 Paris melaju 1,16% (50,26 poin) ke posisi 4.385,52.

Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, pagi tadi melemah terhadap poundsterling, setelah Bank Sentral Inggris (BoE) secara mengejutkan mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga, dan menjaga kebijakan pelonggaran kuantitatif di angka 375 miliar. Rilis data tenaga kerja AS menyebutkan klaim pengangguran hingga akhir pekan lalu bertahan di level 254.000, di bawah konsensus pasar 265.000. Indeks Dolar, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju mitra dagang AS turun 0,15 persen menjadi 96,074.

Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1114

-0.0006

-0.05%

7:04 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3346

0.0003

+0.02%

7:04 PM

Yen (USD-JPY)

105.32

-0.03

-0.03%

7:08 PM

Yuan (USD-CNY)

6.6835

-0.0052

-0.08%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

13,073.00

-12.50

-0.10%

4:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 15/7/2016 (ET)

Komoditas

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent North Sea di bursa komoditas New York dan London, hingga pagi tadi bergerak menguat dan berakhir dengan membukukan rebound. Pelemahan dolar dan dorongan untuk mengambil risiko menjadi pendorong kenaikan harga minyak. Para investor bergabung dalam suasana "bullish", didukung ekspektasi pasar untuk stimulus lebih besar di negara-negara ekonomi utama. Data resmi AS menunjukkan penurunan stok minyak mentah lebih kecil dari perkiraan, menambah kekhawatiran akan melambatnya penurunan pasokan global yang berlimpah.

Harga minyak WTI untuk penyerahan Agustus, naik 93 sen menjadi US$45,68 per barel.
Harga minyak Brent untuk pengiriman September, naik US$1,11 menjadi  US$47,37 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup melemah, tertekan penguatan bursa Wall Street dan data ekonomi AS. Angka klaim pengangguran hingga akhir pekan lalu bertahan di level 254.000, lebih baik dari ekspektasi. Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir meningkat 0,5 persen selama Juni, melampaui perkiraan pasar, sinyal positif untuk perekonomian AS.

Harga emas untuk pengiriman Agustus turun US$11,40 (-0,85%) menjadi US$1.332,20 per ounce.
Harga emas di pasar spot turun 0,7% menjadi US$1.333,31 per ounce.
(AFP, CNBC, Reuters)

 

Sumber: ipotnews.com

 
<< Mulai < Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berikutnya > Akhir >>

Halaman 1 dari 137